Selasa, 29 Januari 2013

makalah sistem ekresi pada manusia

makalah sistem ekresi pada manusia


 
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Sistem Ekskresi” ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang lurus. Amin
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
tulungagung, 24 januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
  1. Latar belakang................................................................................................
  2. Rumusan masalah...........................................................................................
  3. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
  1. Ginjal..............................................................................................................
1.  Proses pembentukan urine.........................................................................
2.  Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin................................................
3.  Gangguan pada ginjal................................................................................
  1. Paru-paru........................................................................................................
  2. Hati................................................................................................................
  3. Kulit...............................................................................................................
1.    Epidermis (kulit air)...................................................................................
2.    Dermis (kulit jengat) atau korium..............................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A.    Kesimpulan.....................................................................................................
B.    Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Manusia dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentu menghasilkan sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini merupakan sisa yang harus dibuang agar tidak mengganggu. Demikian pula yang terjadi pada mahluk hidup, semua mahluk hidup bisa mengeluarkan limbah mulai dari hewan yang bersel satu sampai hewan tingkat tinggi, bahkan manusia. Dalam proses pengeluaran limbah pada mahluk hidup memerlukan sebuah system yang disebut system ekskresi. System ekskresi yang dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda sesuai dengan tingkatan dan konveksitas mahluk hidup.
System ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat, atau udara pernapasan. Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa metabolisme dapat diserap oleh darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi.
B.  Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada system ekskresi pada menusia ;
-     Sebutkan alat-alat ekskresi pada manusia ?
-     Bagaimanakah proses pembentukan urine didalam ginjal ?
-     Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi akibat kerusakan salah satu bagian ginjal ?
C.  Tujuan
-     Untuk mengetahui dan bisa menjabarkan proses pembentukan urine didalam ginjal
-     Sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk pembuatan makalah lebih lanjut
-     Untuk mengetahui macam-macam alat-alat ekskresi pada menusia
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Ekskresi Pada Manusia
Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah, kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di jelaskan alat-alat ekskresi manusia, antara lain;
A.  Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.
Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvis renalis.
Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian saluran ginjal yang melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal maupun tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubulus kurang lebih 7,5 sampai 15 km.
Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang menyerupai darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya.
Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Contoh : sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
  1. Proses pembentukan urin
proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a.Tahap filtrasi (penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul bowman diglomerulus. Ketika darah masuk glomerulus maka tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melalui pori-pori endothelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrate glomerulus atau urin primer.
b.  Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)
Reabsorbsi terjadi di tubulus kontertus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh sel-sel epithelium diseluruh tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara lain ; air, gllukosa, asam amino, ion-ion Na, K, Ca,Ci-, HCO3-,dan HbO4, sedangkan urea hanya diserap sebagian.
Urutan terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk dari glomerulus ketubulus proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci secara pasif. Bersamaan dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang volumenya dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Ci kejaringan disekitarnya. Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsorbsi Nadan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi, ditubulus ini juga terjadi sekresi H,NH,urea, kreatinin dan beberpa obat-obatan pada urin.
Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
c.Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na, Cidan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelfis renalis.dari velvis renalis urin mengalir melalui uretter menuju vesica urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin.
  1. Hal-hal yang  mempengaruhi produksi urin
Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh hal-hal berikut ;
a. zat-zat diuretic
Jika banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic (kopi, teh,alcohol) maka zat terrsebut akan menghambat reabsorbsi ion H,sehingga ion ADH berkurang sehingga reabsorbsi air terhambat dan volume urin meningkat.
b.Suhu
Jika suhu internal dan exsternal naik diatas normal maka kecepatan respirasi menigkat dan pembuluh kutaenius melebar. Saat volume air turun, hormone ADH disekresikan sehingga reabsorbsi air menigkat. Disamping it, penigkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi menurun. Kedua hal ini mengurangi volume ini
c. Konsentrasi darah
Konsentrasi darah dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin jika kitaminum air seharian maka komsentrasi air didarah menjadi rendahhal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone ini meningkatkan reabsorbsi air di ginjal sehingga volume urin turun.
d. Emosi
Enosi tertentu seperti merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.
  1. Gangguan pada ginjal
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan karena berbagai hal antara lain : bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal/karena pembentukan batu ginjal.
Jenis-jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah
a.  Nefritis
Nefritis merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman biasanya karena bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan mengalami uremia dan dedema.
b.  Batu ginjal
Terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.
c.  Albuminuria
Adalah ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena iritasi sel-sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri, eter, atau logam berat.
d. Glikosuria
Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal
e.  Hematuria
Adalah ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f.   Ketosis
Adalah ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
g.  Diabetes insipitus
Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebab diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH, hormone ADH(anti diuretika) ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian balakang.
Komposisi urin berpariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urin normal berwarna jernih transparan sedangkan warna kuning muda urin berasal dari zat warna empedu. Urin normal pada manusia mengandug air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fospat, asam sulfat, klorida, garam-garam terutama garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan didalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
Dilihat dri banyaknya macam zat yang terkandung dalam urin tersebut, maka ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Funfsi ginjal antara lain ;
a.  Membuang sisa metabolisme dari tubuh
b.  Mengatur keseimbangan air dan garam didalam darah
c.  Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna.
d. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa serta membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
B.  Paru-paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO2  dan H2O yang dihasilkan dalam proses pernapasan. Pada prinsipnya CO diangkut dengan 2 cara yaitu melalui plasma darah (15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- (30 %) melalui proses berantaiyang disebut pertukaran klorida.
Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-paru mengikat O dan mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan darah mengikat CO untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.
Reaksi kimianya dapat ditulis sbb :
CO + HO           HCO          HCO + H
Ion H yang bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO keluar dari sel darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO digantikan oleh ion Cl (clorida) dari plasma darah.
C.  Hati
Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu 1/2 liter setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu (vasica velen) dan dikeluarkan keusus halus untuk membantu system pencernaan, misalnya:
a.  Mencernakan lemak
b.  Mengaktifkan lipase
c.  Mengubah zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air
d. Membantu daya absorbsi lemak pada dinding usus.
Kurang lebih satu juta sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi diambil dan disimpan dalam hati untuk dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin digunakan lagi untuk metabolisme protein/ untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru.
Jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang mengendap dan membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat atau abu-abu sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu masuk keperedaran darah (disebut penyakit kuning).
Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim orginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH dan CO yang bersifat racun.
Dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin. Sitralin juga berperan mengikat NH menjadi arginin yang hanya dapat dipecah didalam hati, sedangkan urea dari hati diangkut keginjal untuk dikeluarkan bersama urin.
D.  Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit atau integument mengeluarkan peluh(keringat). Luas kulit pada manusia dewasa  20.000 cm, tebal 0.01 cm hingga 0.5 cm.
Banyaknya keringat yang dihasilkan / dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu lingkugan, makanan ,keadaan kesehatan dan keadaan emosi.
Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur (NaCl) atau sisa metabolisme sel, urea serta asam.
Kulit (integument) terdiri dari
a.    Epidermis (kulit air)
Bagian luar epidermis disebut stratum korneum (lapisan tanduk) dan bagian dalam disebut lapisan malpighi.
Stratum korneum merupakan jaringan yang mati dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan sel pipih, fungsinya melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit penyakit.
Lapisan malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen melanin selain itu juga terdapat stratum lusidum serta stratum gronulosum yang berfungsi mengganti sel-sel dilapisan stratum korneum.
Perbedaan jumlah pigmen menyebabkan perbedaan warna kulit orang albino. Orang albino tidak mempunyai melanin.
b.   Demis (kulit jengat) atau korium
Dalam demis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula sudorifera) serta kelenjar  minyak (glandula sebasea) yang terletak  dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut.
Kelenjar keringat berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis masuk ke bagian dermis. Dari kapiler darah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri dari air dan 1 % larutan garam beserta urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat kepermukaan kulit.
Pengaturan kerja kelenjar keringat dibawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari system saraf pusat (hipotalamus) dan enzim brandikinin. Fungsi hiotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Keluarnya keringat yang berlebihan akibat rangsanan saraf dapat terlihat dengan menjadi merahnya warna kulit akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan dermis.
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, pelindug untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh, melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, panas, zat-zat kimia, dan kuman-kuman juga sebagai alat indera peraba.
BAB III
P E N U T U P
A.  Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
v Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang meliputi ;
-         Tahap filtrasi ( penyaringan)
-         Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
-         Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
v Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi. Kulit memiliki struktur  yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.
v Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, COdan HO.
v Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.
B.  Saran
-       penulis berharap kritikan dari pembaca yang bersifat membangun
-       penulis juga berharap untuk makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA2. Bandung: Ganeca Exact.
Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo: Tiga Serangkai.
Saktiyono. (2004). Sains : Biologi SMP 3.  Jakarta: Esis-Penerbit Erlangga, hlm. 16-17.
Tim IPA SMP/MTs. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Galaxy Puspa Mega. Hlm 10
Tim BIOLOGI SMU.(1997).Pegangan Belajar: Biologi 2. Jakarta: Galaxy Puspa Mega. Hlm. 357.

Rabu, 09 Januari 2013

MAKALAH BIOLOGI TANTANG SEL



Pembelajaran tentang Jalur Metabolisme (Metabolic Pathway) Secara Terintegrasi
I. Pendahuluan
Metabolisme merupakan salah satu topik dari Biologi yang dirasa cukup sulit untuk
dipahami oleh siswa maupun mahasiswa. Penyebabnya antara lain adalah karena
konsep metabolisme bersifat abstrak, mengandung banyak sekali konsep yang saling
terkait (kompleks), cenderung disajikan dalam bentuk pembelajaran yang
mengesankan bahwa konsepnya bersifat hafalan, membutuhkan kemampuan analisis
dan kesabaran untuk memahami setiap fase dalam metabolisme. Padahal topik ini
merupakan topik yang cukup penting dalam pembahasan tentang bagaimana sel
mendapatkan energi.
Pembelajaran tentang metabolisme biasanya disajikan dengan cara memberikan
definisi tentang metabolisme diikuti dengan fungsi /peran metabolisme bagi makhluk
hidup, selanjutnya disajikan jenis-jenis metabolisme serta fase-fase reaksi kimia dari
metabolisme yang pada umumnya dalam bentuk diagram alur. Cara penyajian ini
diterapkan bukan hanya pada siswa sekolah menengah tetapi juga pada level
perguruan tinggi, baik untuk program pendidikan maupun non pendidikan. Pada
kenyataannya, cara penyajian tersebut kurang membantu siswa maupun mahasiswa
memahami esensi dari metabolisme.
Telah banyak peneliti yang mencoba untuk mempermudah siswa maupun mahasiswa
memahami konsep metabolisme. Ada yang menyarankan sebaiknya menggunakan
analogi-analogi untuk menjelaskan perubahan-perubahan molekul pada setiap fase
reaksi kimia pada metabolisme, ada pula yang mengusulkan menggunakan visualisasi
atau animasi reaksi, yang lain mengusulkan penggunaan program komputer interaktif
yang berisi gabungan antara animasi reaksi kimia dan analisis konsep. Semua
menunjukkan usaha agar siswa/ mahasiswa lebih mudah memahami konsep
metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan ada kemajuan yang cukup berarti,
walaupun demikian untuk menyajikan konsep metabolisme dengan cara-cara tersebut
mengandung kendala utama berupa penggunaan media yang tidak semua sekolah
dapat memiliki. Di sekolah, banyak guru yang masih merasa nyaman menggunakan metode penyajian
konsep secara konvensional (ceramah) yang dianggap lebih cepat dan murah. Strategi
peyajian informasi yang digunakan umumnya memanfaatkan teks dalam buku
pegangan siswa atau mahasiswa, atau menggunakan media lain untuk menyajikan
jalur metabolisme. Cara ini sebenarnya cukup efektif, hanya memerlukan strategi
penyajian yang terorganisir, da memerlukan kesabaran dalam membuat
siswa/mahasiswa dapat mengikuti setiap fase dari jalur metabolisme. Selain itu, pada
umumnya guru menyajikan konsep metabolisme dalam bentuk yang tersendiri,
kurang dihubungkan dengan konsep-konsep lain yang berhubungan erat seperti
konsep tentang pengelompokan bakteri, pencernaan makanan pada manusia, dan
konsep lainnya. Padahal menurut prinsip konstruktivisme, tautan antara konsep yang
sudah dimiliki siswa/mahasiswa dengan konsep baru akan membantu
siswa/mahasiswa memaknai konsep tersebut. Hal inilah yang mendasari mangapa
penyajian konsep jalur metabolisme secara terintegrasi menjadi pilihan.
II. Jalur Metabolisme Pada Sel
Metabolisme yang terjadi dalam sel dapat dianalogikan seperti peta jalan yang rumit
yang terdiri dari ribuan reaksi kimia. Reaksi kimia ini tersusun dalam jalur-jalur
metabolisme bercabang dengan tujuan mengubah satu bentuk molekul ke bentuk
lainnya melalui rangkaian tahapan reaksi. Enzim mengarahkan aliran materi melalui
jalur-jalur metabolisme dengan cara mempercepat setiap tahapan reaksi secara
selektif. Analogi yang dekat dengan keadaan tersebut adalah lampu lalu lintas yang
mengatur arah aliran, mencegah kemacetan, dan menyeimbangkan antara permintaan
dan penawaran, serta mengalihkan kekurangan dan kelebihan bhan kimiawi.
Secara keseluruhan, metabolisme dikaitkan dengan pengaturan sumberdaya materi
dan energi sel. Beberapa jalur metabolisme membebaskan energi dengan cara
merombak molekul yang kompleks  menjadi sederhana (katabolik). Sebaliknya jalur
anabolik menggunakan energi untuk membangun molekul yang kompleks dari
molekul yang lebih sederhana.Jalur-jalur metabolisme masing-masing merupakan
jalan turun dan naik bukit pada peta metabolisme. 
Walaupun pada semua makhluk hidup menggunakan prinsip metabolisme yang sama,
tetapi pada kenyataannya makhluk hidup mempunyai strategi masing-masing untuk mengatasi kelimpahan atau keterbatasan bahan baku atau molekul yang dibutuhkan
dalam metabolisme. Bahan yang sering dibicarakan dalm metabolisme adalah sumber
karbon, dan substrat yang bisa digunakan enzim sebagai penyedia elektron untuk
melaksanakan proses reduksi biosintesis.
Jalur respirasi seluler dan jalur fermentsi merupakan jalur katabolik (penghasil
energi). Prosesnya menggunakan glukosa atau bahan organik lainnya menjadi produk
yang lebih sederhana, sehingga menghasilkan energi untuk sintesis ATP. Selanjutnya
ATP akan mentransfer gugus fosfat ke berbagai substrat dan memancingnya untuk
bekerja. Agar pekerjaan tetap berlanjut, maka sel harus meregenerasi ATP. Berawal
dari glukosa atau bahan organik lain, mengguakan oksigen, respirasi seluler akan
menghasilkan ir, karbondioksida dan energi dalam bentuk ATP dan panas. Sel
mengambil energi yang tersimpan dalam molekul senyawa organik melalui reaksi
redoks, dimana suatu bahan, sebagian atau seluruhnya memindahkan elektron ke
tempat lain. Elektron yang berasal dari molekul senyawa organik biasanya dilewatkan
ke NAD
+
yang akan mereduksinya menjadi NADH. Selanjutnya NADH
melwatkannya ke rantai transpor elektron, yang menghantarkannya ke O2  dalam
tahap pelepasan energi. Energi yang dilepas ini akan digunakan untuk membuat ATP. 
Sebagian besar ATP yang dibuat pada jalur respirasi seluler dihasilkan oleh proses
fosforilasi oksidatif ketika NADH dan FADH2  menyumbangkan elektron ke
sederetan pembawa elektron dalam rantai transpor elektron. Pada ujung rantai ini,
elektron dilewatkan ke O2 , mereduksinya menjadi H2O. Transpor elektron dikopel ke
sintesis ATP oleh kemiosmosis. Pada langkah-langkah tertentu dim sepanjang rantai
ini transfer elektron menyebabkan kompleks protein pembawa elektron memindahkan
H
+
dari matriks ke dalam ruang antarmembran pada mitokondria, yang menyimpan
energi sebagai gaya gerak proton. Begitu H
+
berdifusi kembali ke dalam matriks
melalui ATP sintase, jalur eksergonik akan kembali menggerakkan jalur endergonik
ADP. Oksidasi glukosa menjadi CO2 menghasilkan maksimum 38 ATP.
Selain metabolisme glukosa menggunakan O2, ada jalur lain yang bisa ditempuh oleh
sel untuk melakukan katabolisme, yaitu melalui jalur fermentasi. Fermentasi bersifat
anerobik terhadap nutrien organik. Fermentasi ini menghasilkan ATP dari glikolisis.
Elektron dari NADH yang dibuat  dalam glikolisis dilewatkan ke piruvat, menyimpan ulang NAD
+
yang dibutuhkan untuk bisa mempertahankan glokolisis. Ragi dan
bakteri tertentu menggunakan jalur metabolisme ini. Dari kedua jalur ini respirasi
lebih efisien dalam menghasilkan ATP per glukosa. Glikolisis terjadi dalam hampir
semua organisme.
III. Pembelajaran tentang Jalur Metabolisme
Ada beberapa ide yang dikemukakan untuk memudahkan siswa/mahasiswa
memahami jalur matebolisme. Dua ide dasar yang dikemukakan adalah diberikan
secara  tersendiri, terpisah dari konsep lainnya, dan ada yang mengusulkan penyajian
secara terintegrasi dengan konsep lainnya.
Penyajian konsep metabolisme secara tersendiri dilakukan dengan alasan bahwa
konsep yang tercakup dalam metabolisme cukup banyak, melibatkan konsep reaksi
kimia yang beragam, mencakup prinsip-prinsip tertentu yang harus dipahami dulu
dengan baik , dan dianggap sebagai pengetahuan dasar yang harus dipahami sebelum
melangkah ke konsep yang lebih lanjut. Sebab jalur metabolisme ini berlaku pada
semua sel yang terdapat pada makhluk hidup sehingga jalur ini harus dipahami dulu.
Penyajian konsep jalur metabolisme secara tersendiri biasanya diberikan setelah
siswa/mahasiswa memahami karakteristik senyawa organik dan organik yang terlibat 
dalam proses metabolisme, serta hukum serta prinsip yang terjadi pada reaksi-reaksi
kimia di setiap fase metabolisme (seperti reaksi redoks, hukum termodinamika).Jika
tahap itu dilalui, barulah kepada siswa/mahasiswa diperlihatkan diagram dari proses
metabolisme. Biasanya yang harus dilakukan oleh siswa/mahasiswa adalah melihat
reaksi untuk mengidentifikasi apa bahan bakunya dan apa produknya. Setelah itu,
dilanjutkan  dengan penghitungan jumlah ATP yang dihasilkan dan berapa energi
yang digunakan dan dikeluarkan selama proses. Seringkali siswa/mahasiswa lupa
untuk diberitahukan tempat terjadinya metabolisme, sebab metabolisme tidak hanya
terjadi di satu lokasi dalam sel tetapi bergerak sesuai dengan bagian mana yang
menangkap bahan baku  dan mengeluarkan produk.
Sedangkan penyajian secara terintegrasi melibatkan hubungan metabolisme dengan
konsep lain seperti keragaman makhluk hidup (bakteri, jamur, ganggang) dan konsep
sistem pengolahan  makanan dalam tubuh makhluk hidup, serta proses kimiawi gerakan otot.   Pembelajaran seperti ini menuntut penguasaan konsep prasyarat
berupa karakteristik senyawa organik dan organik yang terlibat  dalam proses
metabolisme, serta hukum serta prinsip yang terjadi pada reaksi-reaksi kimia di setiap
fase metabolisme (seperti reaksi redoks, hukum termodinamika).
Pembelajaran jalur metabolisme secara terintegrasi bisa menggunakan beberapa
strategi. Ada yang mengandalkan media berupa program komputer interaktif, ada
yang menggunakan cara menelaah kasus, dan ada pula yang menggunakan diagram
untuk diinterpretasikan dan dianalisis.
Penyajian dengan menggunakan software komputer (teacher assisted computer
practical) diajukan oleh Verhoeven et al. (2005). Di Belanda sejak tahun 2001
penyajian konsep metabolisme secara terpisah telah ditinggalkan. Alasan yang
diajukan adalah karena penyajian secara terpisah menyebabkan siswa/mahasiswa sulit
memahami konsep metabolisme karena sangat abstrak. Untuk bisa mengurangi sifat
abstrak dari konsep tersebut dilakukan cara mencari contoh fenomena yang konkrit
dalam kehidupan sebenarnya (kontekstual). Ternyata cara ini oleh siswa/mahasiswa
dirasakan sebagai cara yang lebih memudahkan untuk memahami konsep
metabolisme. Penyajian konsep dimulai dengan memperlihatkan sejumlah organ
tubuh manusia tempat dimana terjadi metabolisme. Dari gambar organ tubuh tertentu
orientasinya, dengan cara zoom,  diubah dari tingkat organ menjadi jaringan, jaringan
ke tingkat sel, kemudian organel sel dimana terjadi metabolisme seluler. Mahasiswa
diberi waktu selama 3 minggu untuk mengeksplorasi konsep metabolisme
menggunakan software tersebut. Pada saat melakukan eksplorasi konsep,
siswa/mahasiswa akan berinteraksi dengan gambar, grafik, bagan dan tabel untuk
dianalisis. Hal ini diperlukan untuk melatih kemampuan siswa dalam menganalisis
dan memaknai konsep.  Selama 3 minggu tersebut, siswa/mahasiswa dapat
berkonsultasi, berdiskusi, serta mengerjakan soal yang diberikan baik melalui
software maupun secara langsung dari guru. Setelah 3 minggu diberikan tes yang
mencakup 56 pertanyaan baik yang berkaitan dengan konsep metabolisme maupun
konsep yang relevan. Kelebihan penyajian dengan menggunakan software komputer
interaktif adalah visualisasinya memudahkan siswa/mahasiswa membuat tautan
konsep dalam pikirannya sehingga siswa merasa lebih mudah memahami konsep matebolisme. Kekurangannya terletak pada terlalu banyak gambar pada satu screen
menyebabkan penggunanya bingung (lihat gambar berikut)


Cara lain yang lebih low-tech adalah menggunakan advance organizer. Alat
pengajaran (teaching tool) ini  dikemukakan pertama kali oleh David Ausubel (1960).
Advance organizer bisa diartikan sebagai suatu alur instruksional yang disajikan
kepada siswa/mahasiswa dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari materi
pelajaran dengan baik. Advance organizer merupakan strategi kognitif yang
menyediakan jembatan antara konsep yang telah diketahui dengan konsep yang
sedang dipelajari. Harapannya konsep yang dipelajari menjadi lebih bermakna karena
diberikan secara sistematis. Beberapa cara penyajian seperti grafik, diagram, peta
konsep, dan presentasi oral bisa digunakan dalam advance organizer secara simultan.
Yang paling penting adalah konsep yang lebih umum akan disajikan lebih dulu dan
konsep yang bersifat detil dan spesifik disajikan kemudian (Barbosa et al.,2005)
Pengembangan advance organizer dimulai dari penentuan konsep yang akan
disajikan. Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi konsep relevan yang bersifat lebih
umum dan sudah dikenal, dari konsep yang akan disajikan. Kemudian dirancang cara
penyajiannya. Kombinasi cara penyajian menjadi salah satu penentu keberhasilan
advance organizer. Advance organizer yang dikembangkan oleh Barbarosa, Marques
& Torres (2005) meliputi penyajian 6 diagram metabolisme, table karakteristik
lingkungan tempat hidup bakteri dan uji kecocokan antara tempat hidup dengan salah
satu dari 6 jalur metabolisme. Dapat dilihat berikut ini :

Environment  Characteristics
I Human intestine Absence of light, anaerobic, high concentration
of organic matter
II Human skin Aerobic, high concentration of organic matter
III Sulfur mine Absence of light, aerobic, high concentration of
sulfur (S0 and H2S), low  concentration of
organic matter
IV Shallow lake water presence of light,aerobic,  high concentration of
inorganic matter, low concentration of organic
matter
V Deep lake water Presence of light, anaerobic, high concentration
of inorganic matter, low concentration of
organic matter
VI Deep soil Absence of light, anaerobic, organic and
inorganic matter available
 Problem—Because of their great versatility, bacteria
may obtain compounds essential to their survival and reproduction
(ATP, NADPH, and a carbon source) in many
different ways. Thus, they are able to live in a variety of
different environments. Indicate what types of metabolism
(A, B, C, D, E, and/or F) may be presented by bacteria
living in environments I, II, III, IV, V, and VI as described in
Table I by writing the corresponding letter(s) in the last
column of the table.
For that purpose, analyze metabolic patterns found in
bacteria (A–F) and answer questions 1–4 for each of those
patterns.
1. For synthesizing ATP from ADP _ Pi,
a. Which of the compounds present in the environment
are utilized?
b. What end products are released into the environment?
c. Is there use of an electron transport chain?
d. In instances where an electron transport chain is
used, which compounds may be electron donors
and which are final acceptors of electrons?
2. For obtaining NADPH,
a. What is the source of electrons?
b. Is there use of a proton gradient?
3. What is the primary carbon source for the biosynthesis
of proteins, lipids, polysaccharides, and nucleic
acids?
4. For which processes are ATP and NADPH used?
Kelebihan cara ini adalah walaupun tidak memerlukan media pembelajaran yang high
tech, tetapi bias membantu memudahkan memahami konsep karena siswa/mahasiswa
dipandu untuk menemukan sendiri konsepnya melalui sejumlah instruksi. Selain itu,
kemampuan interpretasi gambar, table serta kemampuan menganalisis dilatihkan
melalui cara ini. Kelebihan lain adalah media ini tidak memakan biaya besar.
Sedangkan kekurangannya adalah untuk mengembangkan advance organizer
diperlukan wawasan dan keilmuan yang tinggi agar advance organizer yang dihasilkan benar-benar memandu siswa/mahasiswa memahami suatu konsep dengan
benar, serta kreativitas dalam mengombinasikan cara penyajian.
IV. Pembelajaran tentang Jalur Metabolisme Menggunakan Advance Organizer
Di Indonesia,sebagian besar guru sangat menyukai metode ceramah karena metode
ini dianggap paling murah, tidak membutuhkan media yang rumit, persiapannya
mudah, bisa digunakan pada kelas dengan siswa dalam jumlah banyak. Tetapi disisi
lain, metode ini sering dihujat sebagai metode yang kurang cocok untuk pembelajaran
biologi karena mengesankan bahwa biologi adalah verbalisme dan hanya berorientasi
konten. Selain itu, metode ini lebih bersifat teacher centered karena gurulah yang
dominan dan cenderung kurang memperhatikan apakah siswa telah sampai pada
pemahaman yang benar tentang suatu konsep atau belum.
Sebenarnya metode ini masih dapat digunakan untuk menyajikan konsep-konsep
yang bersifat abstrak. Untuk meningkatkan kebermaknaan informasi yang
diceramahkan, biasanya digunakan media pembelajaran yang bisa membantu
memberikan gambaran tentang bagaimana kejadiannya, di mana terjadinya, dan lain
sebagainya. Media pembelajaran bisa digunakan juga untuk mengurangi pecahnya
konsentrasi siswa/mahasiswa, sebab kemampuan maksimal menjaga konsentrasi
mendengarkan ceramah hanya 20-30 saja. Variasi media pembelajaran dapat
membantu mengurangi rasa jenuh dalam mendengarkan ceramah.
Di banyak negara, metode ceramah masih cukup populer untuk dipilih oleh sejumlah
pengajar. Akan tetapi mereka memikirkan dan mengimplementasikan banyak ide
yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari metode ini. Antara lain dengan
mengawinkan ceramah dengan advance organizer untuk meningkatkan kebermaknaan
konsep yang disajikan. Selain itu juga bisa juga dikombinasikan dengan penggunaan
media pembelajaran yang berisi film strip atau foto-foto. Kombinasi metode ceramah
berbasis advance organizer juga dapat digunakan bersama-sama dengan metode
diskusi kelompok (Barbarosa et al.2005).
Konsep metabolisme merupakan salah satu konsep yang kurang disukai oleh
siswa/mahasiswa karena karakter konsepnya yang kompleks, abstrak tetapi penting
karena menjadi dasar dari pembahasan tentang makhluk hidup. Jalur metabolisme
dapat disajikan secara terintegrasi dengan konsep lain seperti gerak otot, kerja otak dan lain-lain. Semuanya dapat digabungkan menjadi satu paket pembelajaran yang
mengandung advance organizer, metode ceramah dan diskusi, serta penggunaan
media gambar dan tabel. Berikut contoh implementasinya :

 Fase Kegiatan Pembelajaran Rincian kegiatan
1. Awal Guru memperlihatkan foto mikrograf sejumlah bakteri,
kemudian memberitahukan bahwa bakteri merupakan
makhluk hidup yang memerlukan energi .
  • Siswa diberi pertanyaan tentang bagaimana cara makhluk hidup mendapatkan energi.
2. Inti Guru memberikan penjelasan tentang fase-fase metabolisme
serta peranannya dalam mendapatkan energi.
Siswa diminta berkelompok (sekelompok 4 orang), kemudian
diberikan gambar diagram 6 jenis jalur metabolisme dan satu
tabel tentang karakteristik lingkungan tempat tinggal bakteri.
  • Siswa diminta menjawab sejumlah pertanyaan yang berkisar tentang bahan baku, proses dan produk dari setiap jalur metabolisme. Selanjutnya siswa diminta mencocokkan antara jalur metabolisme pada diagram dengan lingkungan tempat hidup dari tabel.   
3.  Akhir Siswa bersama guru menyimpulkan bahwa ada perbedaan
dan persamaan antara semua jalur metabolisme yang ada
pada diagram.
  • Siswa diminta mengidentifikasi pola dasar jalur metabolisme yang dipastikan terjadi di semua jalur metabolisme. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengidentifikasi jalur metabolisme mana yang terjadi di otak, jantung, dan usus besar.




 
 V. Kesimpulan
Jalur metabolisme merupakan konsep yang kompleks, abstrak tetapi penting karena
menjadi dasar dari pembahasan tentang makhluk hidup. Karena konsep ini sulit untuk
dilihat fenomenanya secara nyata, maka konsep ini dapat disajikan dengan cara
menunjukkan gambar, bagan, grafik. Penyajian konsepnya bisa dengan advance
organizer yang dioperasionalisasikan dengan metode ceramah dan diskusi.

OBAT HERBAL UNTUK HIPRTENSI

Obat tradisional hipertensi >> Sudah tidak asaing lagi mengenai kedahsyatan kulit manggis dalam mengatasi penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker juga sebagai obat tradisional hipertensi terbaik.
Sebelum lebih jauh membahas kedahsyatan paduan kulit manggis dan daun sirsak sebagai obat tradisional hipertensi, alangkah baiknya kita sedikit mengenal penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi

Apa yang menyebabkan hipertens atau tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air, maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat.
Hal yang sama juga terjadi dengan hipertensi. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat.
Penyebab Hipertensi (darah tinggi)
  • Keturunan
  • Usia
  • Garam
  • Kolesterol
  • Obesitas / Kegemukan
  • Kolesterol
  • Rokok
  • Kafein
  • Alkohol
  • Kurang Olahraga
Diantara penyebab penyakit hipertensi adalah kolseterol, asap rokok, dan kafein yang lebih banyak terjadi mengakibatkan penyakit hipertensi, itu karena asap rokok, kafein dan kolesterol mengakibatkan flek didinding pembuluh darah, sehingga saluran darah menyempit memaksa jantung bekerja lebih keras lagi. Itu sebabnya penyakit hipertensi atau darah tinggi dapat memicu penyakit lainnya seperti penyakit jantung dan stroke.

Obat tradisional hipertensi yang ampuh dan juga aman yakni obat tradisional Ace maxs

Obat tradisional hipertensi
Obat tradisional hipertensi
Kandungan obat tradisional hipertensi Ace maxs terbuat dari bahan pokok kulit manggis dan daun sirsak. yang lebih berperan dalam mengobati penyakit hipertensi disini adalah kulit manggis, mengapa demikian, berikut alasan manfaat dari kulit manggis sebagai obat tradisional hipertensi.
Kandungan kulit manggis yang terdapat pada obat tradisional hipertensi ace maxs memiliki senyawa aktif yakni Xanthones. Xanthone adalah senyawa alami antiperadangan dan memiliki sifat anti-mikroba. Mereka bertindak untuk memperkuat dinding pembuluh darah serta menurunkan peradangan apapun yang mungkin ada(yang akan membuat tekanan darah tinggi lebih buruk). Selain itu, Obat ace maxs memberikan perlindungan total kedalam tubuh. Maksudnya obat ace maxs mendukung sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, dan saluran pencernaan. semua itu berarti anda akan mulai merasa lebih baik, memiliki lebih banyak energi, dan tekanan darah tinggi. Kandungan potasium/kalium, suplement potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, potasium umumnya banyak didapati pada Obat tradisional hipertensi Ace maxs yang di buat dari ekstrak kulit manggis dan tidak ada bahan kimia, dan lebih penting tidak ada efek samping.
Kandungan daun sirsak juga tidak ketinggalan dalam perananya sebagai obat tradisional darah tinggi, salaing mendukung dan melengkapi dalam membantu mengobati penyakit hipertensi dari dalam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun dan kulit batang pohon sirsak berkhasiat menurunkan hipertensi, vasodilator (pelebaran pembuluh darah), relaksan otot polos dan aktivitas cardiodepressant (menekan aktivitas jantung)
Nilai plus dari obat tradisional hipertensi Ace maxs adalah Anda akan terhindar dari penyakit kronis lainnya seperti kanker. Kandungan daun sirsak pada obat tradisional hipertensi Ace maxs mampu mengatasi penyakit kanker, bahkan kekuatan membasmi kanker 10.000 kali lebih kuat dibanding dengan kemotrapi.